Kasus Sengketa Tanah Dago Elos, Warga Minta Dibentuk Tim Independen
BANDUNG- Sejumlah warga di RT 07 RW 01 Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung meminta pemerintah turun tangan mengatasi sengketa tanah di Dago Elos. Mereka meminta pemerintah membentuk tim independen untuk menyelesaikan masalah itu.
Perwakilan warga Muhammad Yaman (46 tahun) menduga adanya mafia tanah dalam permasalahan sengketa tanah di Dago Elos. Ia menduga terdapat pihak-pihak yang ingin menyerobot lahan tersebut.
"Kita berharap pemerintah membentuk tim independen," ucap dia, Jumat (19/1/2024).
Ia mengaku para warga telah meminta bantuan dan melaporkan masalah tersebut kepada Polda Jawa Barat hingga Mabes Polri. Bahkan para warga telah mengirim surat ke Wali Kota Bandung, DPRD dan Kementerian ATR BPN.
Yaman mengatakan warga yang tinggal di Dago Elos merupakan pihak yang dirugikan oleh sengketa tersebut. Ia meminta pemerintah segera turun tangan langsung.
Sumarni berharap pemerintah dapat turun tangan dan membuka selebar-lebarnya terkait sengketa tanah Dago Elos. Ia mengatakan siapapun yang menang akan berdampak kepada warga.
"Kami mah hanya ingin pemerintah bentuk tim khusus (independen) selidiki ini sampai ke mafia tanahnya di wilayah Dago Elos," kata dia.
Sebelumnya, bentrokan antara warga Dago Elos dan aparat kepolisian terjadi di ruas Jalan Ir H Djuanda (Dago), Kota Bandung, Jawa Barat pada Agustus tahun 2023 lalu. Bermula dari upaya warga melapor persoalan hukum ke Polrestabes Bandung. Warga Dago Elos tengah bersengketa terkait lahan dengan keluarga Muller.
Warga menggugat mereka ke pengadilan, hingga akhirnya dimenangkan oleh ketiga orang yang mengeklaim keturunan atau ahli waris dari pemilik tanah.
=======================